Cerita Sore Bersama None Karina
Prolog
Pada hari Selasa, 28 Mei 2019 saya menyempatkan diri untuk mengikuti buka puasa bersama teman-teman lama Sekolah Menengah Atas (SMA). Di hari ke-sekian sebelum Idul Fitri tersebut, hadir pula salah satu sahabat saya yang kini sedang sibuk menjadi bagian dari keluarga Abang-None Jakarta Selatan Periode 2019.
Kebetulan saya yang memiliki cukup banyak ketertarikan pada kontes pencarian duta seperti ini, memilih untuk melipir dari keramaian acara pada saat itu dan menemui Karina — sekarang lebih sering disapa Non Karin. Saya bertanya beberapa hal mengenai kehidupan seputar per-Abang None-an Jakarta Selatan serta arti pribadi kehidupan baru ini kepada beliau.
Setelah berbicara panjang lebar, ada beberapa hal yang diceritakan oleh Non Karin mengenai kontes ternama seantero Jakarta Selatan ini.
Kelahiran Seorang Duta
Kelahiran seorang Abang dan None Jakarta Selatan yang terkenal gagah dan anggun bukanlah hal yang kebetulan. Mereka dipilih dengan seleksi yang ketat dan melalui berbagai rintangan sebelum akhirnya menjadi diri mereka kini. Tahap pertama dalam menjadi bagian keluarga ini adalah pendaftaran administrasi. Berbagai berkas harus dilengkapi oleh bakal calon Abang dan None untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya. Setelah pendaftaran administrasi, menurut Non Karin adalah seleksi menjadi lima belas pasang Abang None Jakarta Selatan 2019 yang akan mengikuti proses berupa masa karantina untuk melatih kesiapan mereka ketika menjadi juara nantinya.
Proses karantina ini diibaratkan sebuah training untuk menyatukan pikiran, meningkatkan kualifikasi, serta kualitas sumber daya manusia yang menjadi pesertanya. Masa karantina terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, misalnya event beauty class, table manner class, media visit, public speaking class, partner and sponsor visit, kelas koreografi, serta medical check up yang dilaksanakan untuk mengetahui kesiapan fisik dari ketiga puluh Abang dan None ini. “Pada masa karantina, you will go through everything that create a bond between the contestant, yang menghasilkan solidaritas karena rasa saling percaya dan menyayangi, sebuah bentuk equality dalam keluarga baru kita,” imbuh Non Karina.
Pasca Malam Kemenangan
Menjadi seorang Abang ataupun None Jakarta Selatan bukan sebuah jabatan “raja ratu sejagat semalam” yang hanya berlenggak-lenggok seharian di panggung menampilkan ketampanan dan kecantikan yang luar biasa. Ada sebuah ikatan baru yang terjalin di antara kelima belas pasang Abang None ini dengan tanah kesayangan mereka, Jakarta Selatan. Mereka menjadi duta bagi Jakarta Selatan dan wakil bagi daerah mereka, untuk menyapa baik seluruh anggota masyarakat Jakarta Selatan maupun daerah lainnya.
Berbagai kegiatan diikuti oleh Abang dan None ini, mulai dari menjadi MC dalam beberapa acara-acara pemerintah, menjadi model dalam fashion show, model iklan, mewakili Jakarta Selatan dalam acara internasional, bahkan diberikan amanah menjadi bagian dari pengurus ikatan. Selain itu, menjadi Abang dan None juga berarti memiliki hak dan kewajiban untuk menyampaikan aspirasi masyarakat terhadap pemerintah daerah, khususnya di bidang pariwisata.
“Menjadi Abang dan None membuka salah satu pintu relasi dan kreasi dalam berkarya,” tutur Non Karina. Di masa depan, seorang Abang atau None biasanya memiliki relasi dengan cakupan yang luas, dengan begitu akan ada banyak kerja sama yang terjalin, networking yang terbangun, serta karya yang dihasilkan. Abang None dapat dikatakan “influence someone’s life then would likely to change everything”.
Non Karina sendiri, kini sedang mengabdikan dirinya kepada Jakarta Selatan selama setahun kedepan. Beliau juga memiliki minat dan bakat di bidang komunikasi visual, berkecimpung di dunia desain mata sejalan dengan ilmu yang ia tekuni di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), yaitu ilmu Seni Rupa dan Desain.
Harapan
Non Karin berharap, dengan menjadi seorang Abang atau None Jakarta Selatan, Non Karin bisa mengembangkan potensi yang ia miliki dengan menjadi None Jakarta Selatan periode ini. Filosofi mengenai ilmu dan relasi bisa kita dapatkan dalam menjalani kehidupan sebagai bagian dari keluarga Abang None Jakarta Selatan. “Expanding your skill and knowledge here, and you will get all the good things,” ucapnya.
Sebagai salah satu None ia juga berpesan bagi teman-teman di luar sana untuk terus berkarya sesuai dengan bakat dan minat yang ia miliki, jangan takut untuk menjadi apa yang kita inginkan dan kita cita-citakan. Ia juga berpesan bagi orang-orang yang ingin mendaftar sebagai bagian dari keluarga baru Abang None, untuk tidak takut karena dengan keberanian semua bisa dimulai. Harapannya yang paling akhir semoga awareness mengenai kehadiran Abang None Jakarta Selatan bisa meningkat setiap tahunnya, sehingga Abang dan None bisa menjadi salah satunya penyambung lidah dari masyarakat kepada pemerintah dalam memberikan aspirasi.
Epilog
Menjadi seorang duta, Abang, None, apa pun yang mewakili sebuah sistem dan lembaga tidaklah mudah. Dibutuhkan perjuangan keras, keberanian, kemampuan, serta kemauan dalam menjalaninya. Namun dengan tekun mengikuti setiap arah dan tikungannya, niscaya di ujung jalan terdapat harta karun yang menanti kita.
Sebagai seorang mahasiswa Public Relations, saya percaya bahwa event-event ambassador pageant di luar sana tidak selalu berorientasi hanya kepada ketampanan, kecantikan, maupun tampilan luar fisik saja. Lebih dari itu, terdapat asah mental, asah ilmu, serta berbagai rintangan yang harus dijalani untuk menjadi duta yang mewakili. Abang None bukanlah sekedar kontes, melainkan miniatur hidup yang dibuat secara kecil-kecilan, untuk mengembangkan setiap kemampuan unik pesertanya, namun disertasi attitude yang baik, etika yang cakap, serta ilmu yang luas.
Kisah ini diakhiri seiring berkumandangnya lantunan Adzan Magrhib kala itu. Saya dan Non Karin bergegas mengambil takjil yang ada, tertawa, kemudian melanjutnya acara Buka Bersama.
Menutup tulisan ini, saya rasa ingin memberikan sedikit pesan kepada pembaca; Don’t be scared to try something. Be brave, be passionate, and you will find your way.
p.s. Terima kasih Non Karin atas cerita-ceritanya, selamat berkarya di Abang None Jakarta Selatan 2019.